Menyikapi Gambar Zippo di Poster 'Dangerous Goods'-nya JNE

[Subhan Toba]

Yang suka ngirim via JNE pasti ngeh (tau) bahwa Zippo, barang kesayangan kita ikut terpampang dalam poster daftar "Dangerous Goods"-nya perusahaan ekspedisi JNE.



Ane sendiri 3x (1 kali dialihkan ke ekspedisi darat) hampir ditolak waktu mau ngirim barang via JNE Pusat di Tomang, ketika ngirim Zippo. Sampe ane tunjukin beda antara yang sudah diisi dengan yang baru. Mereka bilang pihak bandara yang melarang.

Sangat disayangkan gambar Zippo dimasukkan begitu saja ke dalam poster dangerous goods JNE, mungkin karena kategorinya 'korek/pemantik api', padahal untuk gambar itu bisa dimasukkan korek yang lebih umum, yaitu korek-korek gas biasa yang sebetulnya JAUH lebih berbahaya, karena bisa meledak sendiri dalam suhu tertentu.

Menurut ane, ini suatu salah kaprah yang fatal terhadap Zippo. Ditambah banyak orang yang tidak faham tentang Zippo (baca; agen-agen JNE).

Ane mau tanya, menurut saudara Zippoid sekalian, apa yang bisa kita lakukan untuk menyikapi hal ini?

[Kirai]

kalo aku biasa pas ngirim, aku selalu bilang aksesoris motor om

[updownyeah]

engh....
nih nyoba berfantasi, yg bs dilakukan adalah:

1. memberikan video demo dan catatan tingkat keamanan ledak korek api zippo kepada pemberi kebijakan peraturan. cara ini lebih efektif semacam menusuk lngsng jantung syaraf masalah, ketimbang edukasi pada khalayak bnyk yg membutuhkan biaya besar. IDZ disini harus pro-action mengingat IDZ adalah salah satu komunitas--yg mungkin nyaris berbadan hukum, ato nyaris menjadi yayasan, ato nyaris berdiri sebagai organisasi-- __catatan saya, ane pernah ngLempar KERAS zippo dgn kondisi isi pada tembok dan yg terjadi zippo hanya memercik api, tidak sampei meledak seperti korek2 plastik biasa. *catatan bagusnya zippo hanya sedikit penyok _di dalam kemasan dan kardusnya, pasti lebih aman, mungkin juga perlu tryEror kondisi extreme pengiriman barang pada video_

2. Jika point 1 berhasil menancap dan mengubah gaya pikir pemberi kebijakan Peraturan, IDZ mengeluarkan legalitas ato piagam ato surat resmi, semacam Logo "Pasti Pas"nya pertamina. yang menyatakan bahwa calon pengguna jasa pengiriman sudah mengerti dan paham zippo yg akan dikirimkan adalah zippo yg sudah tergolong jinak dan tdk akan meledak bahkan jika zippo tsb dibakar. __terbisit, bisa dalam bentuk sticker yg akan disertakan dan ditempel dalam kemasan pengiriman. disini IDZ sebagai pemberi sticker wajib memiliki kriteria dan syarat2 pada peminta sticker aman,mengingat IDZ yg memberi sticker.

- point 2, tergolong edukasi pada calon pengguna jasa pengiriman korek zippo.

mungkin itu Kesan pertama ane.. piss....

[tido one]

Yang suka ngirim via JNE pasti ngeh (tau) bahwa Zippo, barang kesayangan kita ikut terpampang dalam poster daftar "Dangerous Goods"-nya perusahaan ekspedisi JNE.


Ane sendiri 3x (1 kali dialihkan ke ekspedisi darat) hampir ditolak waktu mau ngirim barang via JNE Pusat di Tomang, ketika ngirim Zippo. Sampe ane tunjukin beda antara yang sudah diisi dengan yang baru. Mereka bilang pihak bandara yang melarang.


Sangat disayangkan gambar Zippo dimasukkan begitu saja ke dalam poster dangerous goods JNE, mungkin karena kategorinya 'korek/pemantik api', padahal untuk gambar itu bisa dimasukkan korek yang lebih umum, yaitu korek-korek gas biasa yang sebetulnya JAUH lebih berbahaya, karena bisa meledak sendiri dalam suhu tertentu.


Menurut ane, ini suatu salah kaprah yang fatal terhadap Zippo. Ditambah banyak orang yang tidak faham tentang Zippo (baca; agen-agen JNE).


Ane mau tanya, menurut saudara Zippoid sekalian, apa yang bisa kita lakukan untuk menyikapi hal ini?

Klo ane rasa ini karena JNE tidak tau apa itu Zippo dan mereka tidak mau cari tau dan hanya tidak mau repot dan cari aman saja.
Mereka hanya tau Zippo itu korek, yaitu seperti korek2 gas yg beredar di pasaran Indonesia dan yg mudah meledak. Sehingga mereka hanya cari aman tidak mau mengirim Zippo.

Klo yg saya bold hitam, itu ada 2 kemungkinan.
Kemungkinan 1 : itu mah alasan2 JNE saja yg tidak mau repot dan cari aman. Buktinya ane udah kirim2 ke luar pulau Jawa, sampai2 saja tuh Ya dgn catatan itu gak ane bilang Zippo. Dan lagi klo cuma kirim Jakarta-Bandung atau seputar JABODETABEK aja kenapa tetep gak boleh? setau ane klo masih sekitar situ daerah kirimnya, gak lewat pesawat.
Kemudian, dari pengalaman2 temen2 di IDZ ini, kan banyak tuh yg suka berpergian naik pesawat penerbangan domestik. Gak pada disita kan Zippo nya ketika masuk Bandara dan naik pesawat. Jadi ya aneh jika JNE bilang dilarang dari Bandara.


Kemungkinan 2 : Klo JNE nya berkata jujur dan pihak Bandara yg gak memperbolehkan, ya berarti ada yg salah dgn sistem kurir pengiriman di negara ini. Tapi kemungkinan 2 ini sangat kecil kalau menurut ane jika melihat kemungkinan 1.

kalo aku biasa pas ngirim, aku selalu bilang aksesoris motor om

sama nih, ane jg selalu bilang itu barang lain. Biasa ane bilang itu aksesoris musik
Dan gak akan diperiksa. Klo biasa sama langganan Tiki ane sih dia udah ngerti klo Zippo gak berbahaya (oke nih agen yg satu ini, mudah mengerti). Tapi dari Tiki pusatnya yg nolak Zippo. Jadi biasanya klo misal ane pas lagi ngirim sama langganan Tiki ane ini, pas ane bilang "ini Zippo", dia langsung paham dan menuliskan "Aksesoris" pada keterangan barang.

Tapi Tiki ini udah tutup, gak buka lagi jadi ane lari ke JNE. Nah ini orang JNE biar udah dikasih penjelasan panjang lebar, dikasih tau klo ini Zippo ngirimnya jg dari luar negeri dan pake pesawat dan boleh, tetep aja JNE ini kagak mau terima.
Jadinya ane selalu bohong dikit ane bilang aja itu "Aksesoris Musik" Dan gak pernah dicek jg. Jadi ya selamat2 aja tuh sampai tujuan.

Jadi klo ane, dari pada debat panjang lebar dan orang yg didebat otaknya seperti kaleng kosong yg tertutup rapat, ya mending bohong dikit aja
urusan cepat beres, barang sampai tujuan, kita senang, pihak JNE jg gak rugi

engh....
nih nyoba berfantasi, yg bs dilakukan adalah:


1. memberikan video demo dan catatan tingkat keamanan ledak korek api zippo kepada pemberi kebijakan peraturan. cara ini lebih efektif semacam menusuk lngsng jantung syaraf masalah, ketimbang edukasi pada khalayak bnyk yg membutuhkan biaya besar. IDZ disini harus pro-action mengingat IDZ adalah salah satu komunitas--yg mungkin nyaris berbadan hukum, ato nyaris menjadi yayasan, ato nyaris berdiri sebagai organisasi-- __catatan saya, ane pernah ngLempar KERAS zippo dgn kondisi isi pada tembok dan yg terjadi zippo hanya memercik api, tidak sampei meledak seperti korek2 plastik biasa. *catatan bagusnya zippo hanya sedikit penyok _di dalam kemasan dan kardusnya, pasti lebih aman, mungkin juga perlu tryEror kondisi extreme pengiriman barang pada video_


2. Jika point 1 berhasil menancap dan mengubah gaya pikir pemberi kebijakan Peraturan, IDZ mengeluarkan legalitas ato piagam ato surat resmi, semacam Logo "Pasti Pas"nya pertamina. yang menyatakan bahwa calon pengguna jasa pengiriman sudah mengerti dan paham zippo yg akan dikirimkan adalah zippo yg sudah tergolong jinak dan tdk akan meledak bahkan jika zippo tsb dibakar. __terbisit, bisa dalam bentuk sticker yg akan disertakan dan ditempel dalam kemasan pengiriman. disini IDZ sebagai pemberi sticker wajib memiliki kriteria dan syarat2 pada peminta sticker aman,mengingat IDZ yg memberi sticker.


- point 2, tergolong edukasi pada calon pengguna jasa pengiriman korek zippo.


mungkin itu Kesan pertama ane.. piss....

Setuju pada poin 1 om.
Ane jg sudah pernah kirim email ke CS JNE nya. Ya tapi apalah daya, orang2 JNE sana sepertinya masih awam sama email (padahal dia nyantumin email) jadi email jarang sekali dibalas atau lama sekali dibalas. Sehingga email ane yg menanyakan seputar Zippo gak boleh dikirim itu gak pernah dibalas sampai sekarang.

Klo poin 1 enaknya dilaksanakan langsung ke kantor pusatnya. Klo kantor pusatnya udah menyetujui Zippo bisa dikirim via JNE, pasti cabang2 nya atau kantor2 pusat daerah2 ikut nurut. Nah klo Poin 1 ini udah goal dan pihak JNE sudah dengan baik mempublikasikannya ke cabang2nya, ane rasa poin 2 gak perlu dibuat. Karena bila pihak JNE sudah membolehkan Zippo dikirim, mereka toh gak akan tanya yg macem2 lagi. Paling tidak JNE hanya bertanya "apakah ini Zippo kosong?" atau "udah ada minyaknya belum?".
Atau jika JNE ada peraturan atau prosedur lain, ya kita serahkan saja ke JNE nya. Misal Zippo nya mau dicek dulu sama JNE nya, atau ngebungkus nya harus didepan JNE nya, dll. Karena ane rasa, jika kirim2 begitu, pihak yg bertanggung jawab atas barang kiriman itu adalah pihak JNE dan pihak pengirim.

Klo IDZ pake stiker, IDZ gak bisa ngontrol apakah itu stiker digunakan dgn benar atau tidak (ini bisa jadi boomerang buat IDZ, karena dgn ada stiker, IDZ jg pasti ikut bertanggung jawab. sedangkan ane rasa itu tidak perlu). Lagian jg jika pihak JNE sudah mau mengirim Zippo, tanpa stiker dari IDZ pun, ane rasa JNE gak mempersalahkan hal itu.

[obik semarang]

Ane waktu naek dari cengkareng ke makassar dan jaypura bawa zippo di tas slempang gak apa2 om. bahkan korek Tok*i di saku juga gak apa2. menurut ane,tergantung luck kita pas yang jaga counter JNE itu. Kalo ane boleh usul sich,dibicarain ama pihak JNE aja langsung. daripada sembunyi2,biar mereka juga pada ngarti tuch,kalo paket zippo yang dikirim gak danger seperti yang mereka bayangkan.

[omentimbul]

mohon maaf buat mas bro sekalian,.

saya juga sebenarnya kurang begitu setuju dengan penempatan gambar ZIPPO pada poster tersebut.

tapi mungkin saya melihat dari sudut pandang lain terkait dengan poster tersebut,.

mas bro kalo liat poster itu ngartiinnya apa?

kalo saya dan mungkin orang awam lainnya ngartiinnya begini "ternyata gak boleh ngirim pematik api pake JNE"

so,. ane dan mungkin banyak orang awam lainnya sebenarnya sadar bahwa gambar ZIPPO adalah gambar yang paling bisa mewakili suatu benda yang namanya pematik api.

jadi sebenarnya disini diketahui bahwa ZIPPO itu merupakan suatu tren tersendiri yang sudah sangat identik dan tertanam di otak orang-orang bahwa "korek ya ZIPPO, bukan yang lain".

saya analogikan saja seperti ini :
1. pernah denger gak orang beli "Rinso" merk DAIA?
2. pernah denger gak orang beli "Aqua" yang merk VIT?
3. pernah denger gak orang naik "Honda" merk-nya Yamaha?
4. pernah denger gak orang beli "Pepsodent" merk close-up?

Rinso, Aqua, Pepsodent, dan Honda sebenarnya adalah "merk" untuk sebuah "produk", namun karena kehebatan dari merk tersebut maka nama "produk" sendiri digantikan/digeser oleh nama "merk" di atas.

mungkin itu pula yang bisa kita lihat dari anggapan orang JNE. JNE tahu bahwa merk pematik api yang paling terkenal di dunia adalah "ZIPPO" makanya dia sengaja menaruh gambar ZIPPO untuk menjelaskan dan mewakili nama produk yang dimaksud secara general yaitu pematik api.

jadi sebenarnya ada rasa bangga pada hati saya bahwa "ternyata saking terkenalnya ZIPPO, dia bisa mengalahkan merk-merk pematik api lain untuk dipakai sebagai wakil dari produk "pematik api".

CMIIW..

[obik semarang]

mohon maaf buat mas bro sekalian,.

saya juga sebenarnya kurang begitu setuju dengan penempatan gambar ZIPPO pada poster tersebut.

tapi mungkin saya melihat dari sudut pandang lain terkait dengan poster tersebut,.

mas bro kalo liat poster itu ngartiinnya apa?

kalo saya dan mungkin orang awam lainnya ngartiinnya begini "ternyata gak boleh ngirim pematik api pake JNE"

so,. ane dan mungkin banyak orang awam lainnya sebenarnya sadar bahwa gambar ZIPPO adalah gambar yang paling bisa mewakili suatu benda yang namanya pematik api.

jadi sebenarnya disini diketahui bahwa ZIPPO itu merupakan suatu tren tersendiri yang sudah sangat identik dan tertanam di otak orang-orang bahwa "korek ya ZIPPO, bukan yang lain".

saya analogikan saja seperti ini :
1. pernah denger gak orang beli "Rinso" merk DAIA?
2. pernah denger gak orang beli "Aqua" yang merk VIT?
3. pernah denger gak orang naik "Honda" merk-nya Yamaha?
4. pernah denger gak orang beli "Pepsodent" merk close-up?

Rinso, Aqua, Pepsodent, dan Honda sebenarnya adalah "merk" untuk sebuah "produk", namun karena kehebatan dari merk tersebut maka nama "produk" sendiri digantikan/digeser oleh nama "merk" di atas.

mungkin itu pula yang bisa kita lihat dari anggapan orang JNE. JNE tahu bahwa merk pematik api yang paling terkenal di dunia adalah "ZIPPO" makanya dia sengaja menaruh gambar ZIPPO untuk menjelaskan dan mewakili nama produk yang dimaksud secara general yaitu pematik api.

jadi sebenarnya ada rasa bangga pada hati saya bahwa "ternyata saking terkenalnya ZIPPO, dia bisa mengalahkan merk-merk pematik api lain untuk dipakai sebagai wakil dari produk "pematik api".

CMIIW..

Ane mudeng maksud om. Ya justru itu,karena zippo gak ada isinya dan gak berbahaya,harusna masalah ini diluruskan gan. ntar kalo kita beli zippo,lokasi seller nan jauh dimata gimana?? masa mau COD.

[omentimbul]

yup mas bro perlu diluruskan,.

tapi untuk tulisan saya di atas cuma pandangan saya akan zippo saja,.

[theagus]

mungkin perlu di demo aja ya kantor JNE nya???

utk kasus kayak gini bukan JNE saja...."ROYAL MAIL" yg notabene perusahan besar urusan kirim mengirim barang di negara maju british a.k.a U.K a.k.a inggris masih memperlakukan zippo tidak layak untuk pengiriman menggunakan pesawat terbang dan harus menggunakan jalur darat.
alhasil pembelian zippo yang dari negara tersebut bisa datang ke Indonesia 2-3 bulan lamanya....serta rentan dengan kehilangan....

[EvoDanz]

mungkin penyebabnya karena sebagian orang hanya menganggap zippo itu sebagai korek yg bisa mengeluarkan api, tanpa tau kalo zippo itu sebenarnya tanpa minyak kalo yg masih baru dan blum pernah dipakai.

apakah perlu IDZ membuat jasa pengiriman paket sendiri ??

[Subhan Toba]

Ya, kita pasti bangga karena nama Zippo telah menjadi sinonim bagi 'pemantik api' alias korek. Tapi sayangnya saat ini menjadi bumerang tersendiri.

Ane setuju dengan poin 1 dari bro @updownyeah; kita nampaknya harus memberikan sedikit edukasi buat pengambil keputusan di JNE pusat. Dan dengan itu kita melampirkan keberatan kita. Mungkin akan lebih didengar apabila surat keberatan (surat beserta CD) itu dikirim dari berbagai daerah di Indonesia... hmmmm...

Dan mungkin baik juga kalau kita buka Surat Terbuka untuk JNE di Kaskus...

[godas]

kayaknya tergantung sama petugas di front officenya deh, soalnya selama ini ane ngirim ngaku zippo dan ta jelasin kalo zipponya kering g bisa nyala si doi mau nrima..ato perlu manggil rommy rafael biar dihipnotis tu petugas FO yg ngeyel?

[doracapoenx]

ane selalu kirim gak di packing dan di asuransi bilang isinya zippo mungkin karena sering kirim jadi aman aman aja hahahha

[noordin®]

ane selalu kirim gak di packing dan di asuransi bilang isinya zippo mungkin karena sering kirim jadi aman aman aja hahahha

Sama ama om dora, pertamanya emang ditolak si, setelah ane jelasin panjang lebar baru ngerti dia kalo zippo baru ga ada bahayanya (ane ampe bongkar zippo EDC didepan dia) nah karena dia udah ngerti jadiin langganan deh , jadi ga usah jelasin dari awal

[doracapoenx]

Sama ama om dora, pertamanya emang ditolak si, setelah ane jelasin panjang lebar baru ngerti dia kalo zippo baru ga ada bahayanya (ane ampe bongkar zippo EDC didepan dia) nah karena dia udah ngerti jadiin langganan deh , jadi ga usah jelasin dari awal

betul jadiin langganan aja dari pada ribet selalu jelasin berulang ulang ke tiap agen jen yang mau ngirim barang khan lama lama ribet banget dan males hahahah

[godas]

PAKE PACKING KAYU BIAR ORANG BANDARA MALES NGEBONGKARNYA!hahaha

[x_cool]

PAKE PACKING KAYU BIAR ORANG BANDARA MALES NGEBONGKARNYA!hahaha

ada yg curcol nih...

[koko jakarta]

Lebih baik jangan dibilang korek, bilang aja Zippo.

Kalao ditanya bilang "ini zippo, bukan korek".

Kalo korek itu kan korekan kuping

[Hippo]

Kalau kering seperti barang baru itu tidak ada masalah.

Tapi ada baiknya juga dalam pengiriman batu api juga dicabut.

Jangan ditinggalkan di zippo nya.

[tido one]

Ane mau share nih om, pengalaman gagal dalam pengrimina Zippo. Ini untuk ke 2 kalinya.

Kisah 1 : ini terjadi sudah lama, lebih dari 6 bulan yg lalu. Waktu itu ane masih berani bilang kalau barang yg ane kirim adalah Zippo. Agen Tiki nya (waktu itu ane pakai Tiki) masih mau menerima barang kiriman berupa Zippo. Tetapi ternyata Tiki pusatnya tidak menerima. Setelah tau dari kertas resi kalau itu paket isinya Zippo, Tiki pusat langsung mengembalikan paket Zippo ane itu ke Agen Tiki tempat ane mengirim. Jadi pada kasus ini masalah ada di Tiki pusat.

Selingan : Kemudian ane coba pindah pakai JNE, ternyata agen JNE ini sudah tidak mau menerima Zippo. Jadi baru mau dikirim, sudah ditolak. Sehingga kalau ane mau kirim2 via JNE ane harus sedikit mengakali si agen JNE ini. Ane bilang bahwa paketan Zippo ane adalah "Aksesoris Alat Musik". Dengan cara ini, ane selalu sukses kirim2 Zippo bahkan sampai ke luar pulau Jawa (Palembang, Balikpapan, Sorong, dll). Kenapa ane berani mengakali si agen JNE? Karena ane dapat info bahwa JNE maupun Tiki tidak pernah mengecek isi paketan dan menyesuaikan dgn pernyataan dari si pengirim. Dan memang benar adanya. Namun tiba2 ane tersandung lagi dgn masalah. Lanjut kisah 2.

Kisah 2 : Kejadian ini bermula pada tgl 5 Sept 2012 ketika ane mau kirim Zippo ke Ketapang, Kalbar. Seperti biasa ane bilangnya isi paketan adalah "Aksesoris Alat Musik" ke agen JNE nya. Ternyata tgl 6 Sept 2012, sekitar jam 10an pagi ane di telpon sama JNE nya (sepertinya ini JNE bagian di Bandara nya). Dia bilang Paketan ane tidak lolos x-ray. Ane langsung bingung, karena selama ini tidak pernah terjadi seperti itu. Yaudah, ane udah gak bs ngomong apa2 lagi. Ane gak bisa mikir untuk ngeles dan meyakinkan si petugas JNE itu kalau Zippo tsb kosong dan tidak bisa menyala. Karena orang JNE nya ini bilangnya "Dari pihak Bandara menyatakan tidak lolos x-ray". Ane ambil kesimpulan bahwa selain JNE, ada pihak berwenang lain yg berhak menilai paketan kita dapat dikirim atau tidak. Karena yang ane tau JNE ini kalau kirim2 barang yg lewat pesawat, JNE menitipkannya atau bekerja sama dengan Maskapai Penerbangan Sipil, dimana penerbangan sipil pasti ketat peraturannya dibanding kalau pakai pesawat kargo khusus. Jadilah paketan ane yang berisi Zippo ini dikembalikan dan utuh tanpa rusak kemasan paketannya.



Analisis ane untuk Kisah 1 dan 2 ini adalah JNE atau TIKI sebenarnya tidak pernah mengecek kebenaran isi paketan kita. Kecuali kalau ente memang menerangkan dari awal apa isi paketan kita. Misal ente bilang itu barang elektronik, pasti di cek sama JNE nya, apakah barang itu mudah rusak, atau kemasan paketnya sudah aman atau belum, dll. Kemudian dia tanya harganya brp, karena kalau harganya terlalu mahal, pasti agen JNE atau TIKI yg benar akan menyarankan untuk di asuransikan.
Jadi bila kita bilang isi paketan Zippo kita ini adalah barang lain semisal "Aksesoris alat musik" yg mungkin nilainya tidak terlalu mahal, maka agen JNE atau TIKI ini tidak akan mengecek isi nya. Paling hanya menanyakan apakah barang ini aman di tumpuk, atau apa kemasan nya sudah aman atau belum.
Kemudian JNE atau TIKI pusat ternyata jg tidak memeriksa kembali kebenaran isi paketan, mereka sepenuhnya percaya pada agen masing2, karena kalau di cek lagi akan memakan waktu, dan mereka sepertinya jg tidak punya alat x-ray.
Nah untuk x-ray ini sepertinya dilakukan di Bandara oleh pihak Kargo bandara. Kenapa di cek? Karena seperti yg ane bilang tadi, JNE atau TIKI ini menitipkan paketannya ke Penerbangan Sipil. Tetapi sepertinya pengecekan x-ray ini tidak semua paketan punya JNE dan TIKI di cek, melainkan hanya dipilih secara random. Dan kebetulan pada kisah 2 ini ane kena apes nya karena paketan ane yang di cek.
Lalu analisis lain ane tentang x-ray ini adalah tergantung jalur penerbangannya. Mungkin untuk jalur2 kiriman yang sepi karena barangnya yg akan dikirim ke kota tersebut sedikit, maka semua paketan kena cek x-ray. Pengecekan x-ray random hanya terjadi di jalu2 kiriman yang padat.


Begitulah kisah ane.

Nah untuk hubungan nya dgn Thread ini adalah jika kita dapat menyakinkan pihak JNE atau TIKI bahwa Zippo yg keadaan baru ini aman untuk dikirim lalu bagaimana untuk meyakinkan pihak Bandara? Karena pihak Bandara pasti lebih ketat lagi karena menyangkut keselamatan penerbangan sipil. Kalau ada yg bawa Zippo di kantong trus masuk kabin mungkin boleh karena tekanan di kabin di atur sehingga lebih aman. Sedangkan kalau Zippo yg kita kirim itu kan masuk kargo/bagasi dimana tekanan di kargo itu setau ane tidak di atur sedemikian rupa seperti di kabin. Jadi memang lebih riskan kalau di taruh di kargo/bagasi. Begitulah mengapa peraturan ini sangat ketat, karena memang penerbangan sipil ndak boleh main2.


Jadi makin galau nih ane kalau mau kirim2 keluar pulau Jawa
Dan lagi ane dah ketauan deh bohong ke agen JNE nya , tadi pas ngambil paketan Zippo di agen JNE nya ane jg udah malu2 , ketauan bohong soalnya. HAHAHA....